CSIS Ungkap Akar Masalah Demo Di RI: Ekonomi Sulit, Rakyat Terluka
kompasjawa - Belakangan Ini, Vibes Jalanan Di Indonesia Makin Panas Banget. Hampir Tiap Minggu Ada Aja Aksi Massa Turun Ke Jalan. Bukan Sekadar Unjuk Rasa Biasa, Tapi Banyak Yang Nyebut Kalau Ini Udah Jadi Refleksi Keresahan Mendalam. Menurut CSIS, Akar Masalah Demo Di RI Sebenernya Simple: Ekonomi Sulit, Rakyat Makin Terluka, Dan Rasa Keadilan Makin Tipis.
Kalau Ditarik Mundur, Demo Bukan
Barang Baru Di Negeri Ini. Tapi Belakangan, Intensitasnya Naik Drastis. Dari Mahasiswa,
Buruh, Sampai Ojol Pun Ikut Nyuarain Keresahan Mereka. CSIS Nyorot Hal Ini
Bukan Cuma Fenomena Sosial, Tapi Warning Keras Kalau Ada Masalah Serius Di
Level Struktural.
Nah, Kenapa Analisis Ini Penting? Karena Kalau Pemerintah Cuman Fokus Ke “Padamkan Api” Tanpa Nyari Tahu Kenapa Api Bisa Muncul, Ya Demo Bakal Terus Meledak. That’s Why, Pembahasan Soal Akar Masalah Demo Di RI Jadi Krusial Banget Buat Cari Solusi Yang Lebih Sustainable.
Latar Belakang Aksi Demo Yang Marak Di Indonesia
Kalau Lo Perhatiin Timeline Berita,
Hampir Tiap Hari Ada Footage Demo Di Berbagai Kota. Dari Isu BBM, Upah, Sampe
Kebijakan Politik. Data CSIS Nunjukin Kalau Jumlah Demo Naik Signifikan
Sepanjang 2025. Ini Nunjukin Keresahan Publik Makin Intens.
Demo Ini Juga Bukan Cuma Random, Tapi Ada Benang Merah: Rakyat Udah Capek Sama Kondisi Hidup Yang Makin Susah. Jadi, Demo Makin Masif Bukan Sekadar Ekspresi Emosional, Tapi Udah Kayak Survival Mode Masyarakat Buat Nyari Keadilan.
Ekonomi Sulit Jadi Pemicu Utama
Salah Satu Highlight Analisis CSIS Adalah
Soal Kondisi Ekonomi. Jujur Aja, Orang Makin Susah. Daya Beli Turun,
Pengangguran Naik, Harga Kebutuhan Pokok Makin Bikin Kantong Kering. Inflasi Udah
Jadi “Hantu” Yang Tiap Bulan Ngejar Dompet Rakyat.
Kondisi Ini Bikin Rakyat Ngerasa Hopeless. CSIS Nyebutin Kalau Keresahan Soal Harga Beras, BBM, Sama Biaya Hidup Sehari-Hari Jadi Pemicu Terbesar Demo. Jadi, Akar Masalah Demo Di RI Emang Rooted Banget Di Soal Ekonomi Yang Makin Sulit.
Rakyat Terluka Akibat Ketidakadilan
Selain Ekonomi, Rasa Ketidakadilan
Juga Jadi Isu Penting. Banyak Masyarakat Ngerasa Pemerintah Lebih Dengerin
Elite Daripada Rakyat Kecil. Misalnya, Kebijakan Subsidi Yang Nggak Tepat
Sasaran, Atau Aturan Kerja Yang Justru Merugikan Pekerja.
CSIS Nyebut Kondisi Ini Bikin “Luka Sosial” Yang Dalam. Bukan Cuma Soal Perut Lapar, Tapi Juga Rasa Dipinggirkan. Dan Once Rakyat Ngerasa Ditinggalkan, Trust Ke Pemerintah Langsung Anjlok. That’s Why, Demo Makin Gampang Pecah.
Analisis CSIS Soal Dinamika Sosial Politik
CSIS Menyoroti Kalau Kondisi Sosial
Politik Kita Lagi Rapuh Banget. Ketidakpuasan Ke Elite Politik Makin Gede,
Sementara Kanal Komunikasi Antara Pemerintah Dan Rakyat Minim Banget. Akhirnya,
Jalanan Jadi Pilihan Utama Buat Nyuarain Suara.
Di Sini Jelas Kelihatan Kalau Isu Ekonomi Sulit Nyambung Langsung Ke Instabilitas Politik. Semakin Nggak Teratasi Problem Ekonomi, Semakin Panas Kondisi Politik. Ini Yang Bikin Akar Masalah Demo Di RI Harus Dipahami Secara Multidimensional, Bukan Cuma Dari Sisi Keamanan.
Respons Pemerintah Atas Gelombang Aksi
Kalau Kita Lihat, Pemerintah
Sebenernya Udah Coba Turun Tangan. Ada Bansos Tambahan, Ada Janji Reformasi
Kebijakan, Dan Ada Upaya Mediasi. Tapi Menurut CSIS, Semua Itu Lebih Ke Solusi
Jangka Pendek.
Masalahnya, Rakyat Udah Skeptis. Setiap Kali Ada Demo, Pemerintah Kasih Solusi Instan, Tapi Akar Masalahnya Nggak Pernah Benar-Benar Diberesin. Akhirnya, Trust Gap Makin Gede.
Dampak Demo Terhadap Ekonomi Nasional
Nggak Bisa Dipungkiri, Demo Masif
Punya Impact Serius Ke Ekonomi Nasional. Aktivitas Bisnis Ke-Disturb, Investor
Jadi Waswas, Dan Beberapa Sektor Lumpuh Tiap Ada Aksi Besar.
CSIS Ngingetin Kalau Kalau Situasi Ini Berlanjut, Bukan Cuma Ekonomi Harian Yang Kena, Tapi Juga Reputasi Indonesia Di Mata Global. Jadi, Penyelesaian Akar Masalah Demo Di RI Bukan Cuma Soal Domestik, Tapi Juga Nyangkut Citra Negara Di Level Internasional.
Suara Masyarakat: Harapan Dan Kekhawatiran
Kalau Denger Langsung Suara Rakyat,
Keresahan Mereka Mostly Relatable. Banyak Yang Cerita Soal Sulitnya Bayar
Kebutuhan Pokok, Biaya Sekolah Anak, Sampe Kekhawatiran Soal Masa Depan Kerja.
Tapi Di Balik Itu, Masih Ada Harapan. Masyarakat Pengen Pemerintah Lebih Hadir, Lebih Peka, Dan Lebih Berani Bikin Kebijakan Pro Rakyat. CSIS Ngasih Highlight Pentingnya Dialog Terbuka Biar Keresahan Ini Nggak Cuma Jadi Teriakan Di Jalan.
Jalan Keluar Yang Ditawarkan CSIS
Menurut CSIS, Solusi Bukan Sekadar
Tambah Bansos Atau Naikin Gaji ASN. Yang Dibutuhin Adalah Reformasi Struktural:
Kebijakan Ekonomi Inklusif, Proteksi Buat Kelompok Rentan, Dan Komunikasi
Politik Yang Lebih Transparan.
Selain Itu, Perlu Ada Dialog Intens Antara Pemerintah, Masyarakat Sipil, Dan Sektor Swasta. Soalnya, Masalah Demo Ini Udah Kompleks, Nggak Bisa Di-Handle Sendirian. CSIS Juga Dorong Pemerintah Lebih Fokus Ke Pembangunan Ekonomi Jangka Panjang, Bukan Cuma Solusi Instan.
Kesimpulan: Mengurai Akar Masalah Demo Di RI
Dari Analisis CSIS, Jelas Banget
Kalau Akar Masalah Demo Di RI Ada Di Kombinasi Antara Ekonomi Sulit Dan
Luka Sosial. Rakyat Udah Capek, Trust Makin Tipis, Dan Elite Politik Dinilai
Gagal Kasih Solusi Nyata.
Kalau Pemerintah Cuma Sibuk Ngejar Damage Control Tanpa Berani Nyelesain Masalah Struktural, Gelombang Demo Bakal Terus Datang. Jadi, Udah Saatnya Solusi Lebih Sustainable Diprioritaskan. Karena Kalau Rakyat Terus Terluka, Bukan Cuma Stabilitas Politik Yang Hancur, Tapi Juga Masa Depan Bangsa.